Pertanyaan kita adalah kenapa manusia tidak luput dari kesalahan? Jawabannya adalah karena manusia memiliki komponen utama yang tidak dimiliki oleh makhluk Tuhan yang lain yaitu Akal dan hawa nafsu.
Melalui akal yang dimilikinya, manusia dituntut berpikir untuk menata kehidupan ke arah yang lebih baik, dan selalu menjaga keharmonisan hidup. Termasuk di dalamnya berbuat sesuatu atau bekerja untuk menjaga dirinya selalu dapat hidup. Ketika kehidupan sudah diperolehnya, tak jarang mereka dirasuki keinginan yang lebih besar lagi. Keinginan yang seperti ini diyakini muncul karena adanya hawa nafsu. Sehingga terkdang, karena terlalu sering mengikuti hawa nafsunya mereka hilang akal sehat.
Nah, ketika manusia tidak mampu lagi mengendalikan hawa nafsunya maka muncullah berbagai masalah. Mereka yang seperti ini selalu memanfaatkan akal pikirannya untuk mencapai hawa nafsunya. Dan, ketika hidup manusia sudah diatur oleh hawa nafsu, maka hal ini paling sulit untuk dihentikan. Hal inilah yang menyebabkan manusia sebagai makhluk Tuhan selalu berbuat kesalahan. Namun, itu akan terminimalisir bila hawa nafsu dikendalikan oleh akal sehat manusia.
Pemikiran-pemikiran yang kita berikan yang secara normal sesuai dengan akal pikiran yang sehat terkadang tidak akan ampuh lagi. Apalagi, akal pikiran yang sudah dikendali oleh hawa nafsunya itu cenderung membawa kenikmatan kepada mereka. Karena itu, mereka tidak peduli apa-apa lagi kecuali mengikuti semua hawa nafsunya yang pada umumnya bertentangan dengan harmonisasi hidup di dunia ini.
Padahal konsepnya, akal manusia tidak boleh dikendalikan oleh hawa nafsu. Idealnya hawa nafsulah yang harus dikendalikan oleh seluruh manusia yang ada di dunia. Sebab tidak mungkin manusia terlepas oleh hawa nafsu. Manusia butuh hawa nafsu untuk memberi motivasi-motivasi dalam hidup. Bila hawa nafsu tidak ada maka kita tidak punya keinginan untuk berbuat lebih kreatif dalam rangka menemukan hal-hal yang lebih untuk kehidupan ini.
Karena itu, dalam rangka pencapaian semua tatanan kehidupan yang lebih baik pasti kita dihadapkan pada kesalahan-kesalahan. Namun karena akal pikiran mengendalikan hawa nafsu, maka kita selalu disadarkan untuk belajar dari setiap kesalahan-kesalahan yang ada. Tentu saja kesadaran itu akan mudah muncul bila dalam diri manusia ada suatu pemahaman bahwa selain ada kita masih ada Tuhan.
Dari anonim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar